Kilas balik di 1995, kelahiran Terrano bermula ketika
Toshiyuki Shiga – yang kala itu merupakan perwakilan Nissan Motor Co., Ltd di
Indonesia – berkeinginan untuk melakukan terobosan dengan menghadirkan produk
mobil unggulan yang diminati pasar Tanah Air. Terrano dipilih karena memiliki
keunggulan-keunggulan sekaligus keunikan yang sesuai dengan karakter pasar
Indonesia pada saat itu. Rencana itu lantas tak berjalan semulus yang
diharapkan. Mendatangkan Terrano langsung dari Jepang dalam format Completely Built-Up
(CBU) dan berpenggerak 4×4 jelas berpengaruh terhadap harga
jualnya. Hal tersebut disebabkan sistem pentarifan bea masuk untuk CBU dan
pajak kendaraan berpenggerak 4×4 dibanderol lebih mahal. Untuk itu, Shiga –
yang kini menjabat sebagai COO Nissan Motor Co. Ltd., – memutuskan untuk
merakit SUV Nissan di Indonesia (CKD, Completely Knocked-Down). Sistem penggerak pun
dipilih sistem 4×2 yang lebih akrab untuk pasar Indonesia sekaligus untuk
menekan harga jual agar lebih kompetitif.
Demi mewujudkan Terrano CKD, perlu dilakukan beberapa
penyesuaian dalam prosedur perakitan. Pasalnya, sistem perakitan yang
dikirimkan Nissan Jepang sudah mengaplikasi sistem otomasi mengandalkan robot.
Maka diperlukan proses lanjutan yaitu berupa penggambaran ulang alat perakitan
oleh satu tim khusus yang dikepalai Suhardiman (kini menjabat sebagai Manager
QA – CS NMI). Meski tahapan itu menghabiskan waktu 3 bulan, namun hasilnya
sepadan. Rancangan desain Suhardiman dan tim itu lah yang kemudian menjadi
panduan produksi Terrano dari 1995 hingga produksi terakhir di Desember
2006. Bertindak selaku pemasar, kala itu Nissan Terrano yang hadir dalam dua
varian: SGX dan
AJ Limited didistribusikan di bawah payung PT Wahana Wirawan selaku Agen
Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Nissan di Indonesia, sementara PT ISMAC yang
bertanggung jawab pada proses produksi. Seiring waktu, kapasitas produksi
meningkat yang tadinya 3 unit Terrano per hari menjadi 15 unit per
harinya. Merespons pasar yang positif terhadap Terrano, ATPMnya terus
mengembangkan dan menawarkan model terbaru yang lebih memukau. Terbukti dengan
hadirnya Nissan Terrano Grandroad dan Kingsroad yang tetap diproduksi oleh PT
ISMAC.
PENYELAMAT
DI MASA KRISIS
Sama seperti
pelaku industri otomotif pada umumnya, tiupan angin kencang yang berembus di
1997 berupa krisis moneter, banyak membawa dampak terhadap Nissan. Meski
begitu, Nissan tetap mampu bertahan dan terus menunjukkan eksistensinya di
kancah otomotif Indonesia. Terrano menjadi saksi sejarah di mana SUV ini
merupakan mobil pertama yang diproduksi Nissan pascakrisis moneter.
Suhu perekonomian Indonesia yang berangsur
membaik, pada 1998 status kepemilikan ATPM Nissan mengalami masa peralihan. Dan
pada akhirnya di 1 September 2001, dikukuhkan lah PT Nissan Motor Indonesia
(NMI) dengan porsi kepemilikan 75% dipegang oleh Nissan Motor Co., Ltd dan 25%
sisanya berada pada Indomobil Group. Struktur kepemilikan baru itu terus
menguatkan citra Nissan di pasar dan berimbas pada kepercayaan publik untuk
menggunakan produk Nissan. Pada 2002, di bawah
komando(NMI), Terrano kembali berevolusi. Selain perubahan
minor pada varian Kingsroad dan Granroad, Terrano dipasarkan dengan model
entry-level: Spirit.
Di pabriknya di kawasan Cikampek, selain Terrano yang
di-CKD-kan , model berikutnya yang tak kalah sensasional, Nissan
X-Trail, juga dirakit di dalam negeri pada 2003.
Diproduksi pertama kali pada 1995, Terrano turut menentukan
sepak terjang Nissan di Indonesia. Mobil itu terkenal andal dan tangguh dengan
mesin kuat. Terbukti walaupun sudah berusia lebih dari satu dasawarsa, kami
menjumpai Nissan Terrano bernomor produksi 02 masih dalam kondisi mulus dan
berfungsi optimal. Tentu ini menjadi satu bukti nyata akan kualitas Terrano.
PELOPOR SUV
Setelah
berjasa mengantarkan NMI hingga menjadi besar hingga saat ini, Terrano tiba
pada pengujung masa baktinya di 26 Desember 2006. Tercatat hingga tanggal itu,
total Nissan Terrano sudah diproduksi hingga 17.801 unit. Berupa wujud
penghargaan atas jasa-jasanya, tepat setelah Terrano bernomor produksi 17.801
selesai diproduksi, digelar “The Last Production Ceremony” di pabrik Nissan
Cikampek, berupa penandaan telah berakhirnya produksi Terrano di Indonesia.
Presiden Direktur NMI, Norio Ota dan Wakil Presiden Direktur
NMI, Toshihiko Sano bergantian memberikan sambutan sebagai ucapan terima kasih
kepada seluruh karyawan yang telah memberikan kontribusi bagi produksi Terrano.
Berkiprah selama lebih dari satu dasawarsa, Terrano menoreh
catatan istimewa di sejarah otomotif Indonesia sebagai salah satu pelopor SUV
yang akhirnya membuat masyarakat Indonesia akrab dan bangga akan SUV
kelebihan dan kelemahan nissan TerranoSiapa yang tetap pikir I adalah Nissan fanatic, orang sales Nissan, or Nissan freak, dengar jelas apa yang saya akan kata tentang Terrano ini, listen up !
Plus :
Meskipun sudah tua banget, tapi masih gagah, apalagi versi Kingsroad. Galak dan macho.
Tahan banjir, mesin carburator simple to maintain dan ngak takut air, cause minim electronics. Excellent untuk orang yang sering offroad / kerja di agriculture / mining environment.
Bisa di sulap jadi 4x4 murah. Tinggal ke bengkel Nissan, minta pasang kit 4x4 yang sekitar 30 jutaan kalau ngak salah, and hey U go ! Cuman pajaknya seharusnya naik juga. But kalau ngak bilang ama Pemda, who knows abt yr hidden 4x4 ?
Minus :
Zero safety feature, just like kapsul, innova dan Avanza etc.
Interior sempit, cause ground clearance tinggi, jadi feels quite cramped inside. Pula posisi duduk
bangkunya
kurang enak juga. Apalagi manual, jalan jauh akan bikin badan lelah.
Boros BBM. Cause carburator, so expect to pay and pay for BBM like kapsul owners.
In my opinion, dari pada beli Terrano Spirit yang hampir 200 juta, kecuali pekerjaan menuntut atau memang anda tinggal di desa jalan hancur banget, BETTER cari X-Trail bekas ! Toh X-Trail bekas dengan uang 195 juta (sekitar harga Terrano Spirit baru), anda bisa dapat X-Trail tahun 2004 / 2003. Not that old yet !
Boros BBM. Cause carburator, so expect to pay and pay for BBM like kapsul owners.
In my opinion, dari pada beli Terrano Spirit yang hampir 200 juta, kecuali pekerjaan menuntut atau memang anda tinggal di desa jalan hancur banget, BETTER cari X-Trail bekas ! Toh X-Trail bekas dengan uang 195 juta (sekitar harga Terrano Spirit baru), anda bisa dapat X-Trail tahun 2004 / 2003. Not that old yet !
Dan ini lah bedanya mobil Nissan jaman old Nissan and NEW
Nissan. Terrano itu bekas old management of Nissan saat dia sakit. X-Trail
adalah product under new management under Carlos Ghosn. Bisa lihat jelas
mutunya dan keenakan mobil 2 ini. Beda langit dan bumi !
0 komentar:
Posting Komentar